News

SURVEI DAVOS : KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL BAKAL MELEMAH DI 2024

2024-01-16 10:33:47 | category : BIS | company id : INEW

01537912 IQPlus, (16/1) - Temuan sebuah survei terhadap para ekonom terkemuka yang dirilis menunjukkan perekonomian global menghadapi tahun dengan prospek pertumbuhan yang lemah. Selain itu, ketidakpastian yang berasal dari perselisihan geopolitik, kondisi pembiayaan yang ketat, dan dampak mengganggu dari kecerdasan buatan. Mengutip Channel News Asia, Selasa, 16 Januari 2024, dilakukan setiap tahun menjelang pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di resor Davos, Swiss, survei terhadap lebih dari 60 kepala ekonom yang diambil secara global dari sektor swasta dan publik berupaya untuk membuat sketsa prioritas bagi pembuat kebijakan dan pemimpin bisnis. Sekitar 56 persen dari mereka yang disurvei memperkirakan kondisi perekonomian global secara keseluruhan akan melemah pada tahun ini, dengan tingkat perbedaan regional yang tinggi. Meskipun sebagian besar negara melihat pertumbuhan moderat atau kuat di Tiongkok dan Amerika Serikat, namun terdapat konsensus luas bahwa Eropa akan mengalami pertumbuhan yang lemah atau sangat lemah. Prospek untuk Asia Selatan, Asia Timur dan Pasifik lebih positif, dengan mayoritas penduduk memperkirakan setidaknya pertumbuhan moderat pada 2024. Mencerminkan komentar dari bank-bank sentral terkemuka dunia yang menyatakan bahwa suku bunga telah mencapai puncaknya, 70 persen dari mereka yang disurvei memperkirakan kondisi keuangan akan melemah seiring dengan surutnya inflasi dan berkurangnya pengetatan pasar tenaga kerja saat ini. Kecerdasan buatan terlihat memberikan pengaruh yang tidak setara terhadap perekonomian dunia, walaupun 94 persen responden memperkirakan AI akan meningkatkan produktivitas secara signifikan di negara-negara berpendapatan tinggi dalam lima tahun ke depan. Hanya 53 persen yang memperkirakan hal serupa akan terjadi di negara-negara berpendapatan rendah. Secara terpisah, WEF merilis studi mengenai 'kualitas' pertumbuhan ekonomi di 107 negara yang menyimpulkan bahwa sebagian besar negara tumbuh dengan cara yang tidak ramah lingkungan dan tidak inklusif secara sosial. .Menghidupkan kembali pertumbuhan global sangatlah penting untuk mengatasi tantangan-tantangan utama, namun pertumbuhan saja tidak cukup,. kata Managing Director World Economic Forum Saadia Zahidi. (end/ba)



Tanggal Category Headline Details
2024-01-16 10:33:47 BIS SURVEI DAVOS : KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL BAKAL MELEMAH DI 2024 01537912 IQPlus, (16/1) - Temuan sebuah survei terhadap para ekonom terkemuka yang dirilis menunjukkan perekonomian global menghadapi tahun dengan p... Readmore
2024-01-16 10:05:21 BIS DAMAI SEJAHTERA ABADI (UFOE) DIRIKAN ANAK USAHA BARU 01536135 IQPlus, (16/1) - PT Damai Sejahtera Abadi Tbk. (UFOE) mendirikan anak usaha baru bernama PT. Damai Lestarijaya Nusantara (DLN) yang berked... Readmore
2024-01-16 10:15:18 BIS HARGA REFERENSI CPO MENINGKAT PADA 16 HINGGA 31 JANUARI 2024 01536743 IQPlus, (16/1) - Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) untuk penetapan Bea Keluar (BK) dan... Readmore
2024-01-16 10:22:31 BIS SOLUSI KEMASAN DIGITAL (PACK) SUDAH GUNAKAN DANA IPO SEBESAR Rp41,9 MILIAR 01537269 IQPlus, (16/1) - PT Solusi Kemasan Digital Tbk.(PACK) emiten Industri Percetakan Digital Untuk Kemasan Fleksibel menyampaikan laporan reali... Readmore
2024-01-16 10:27:00 BIS KEMENPERIN CIPTAKAN APLIKASI PENGAWASAN KUALITAS UDARA 01537452 IQPlus, (16/1) - Kementerian Perindustrian terus mendorong sektor manufaktur agar dapat mengadopsi prinsip industri hijau dalam proses prod... Readmore

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900