News

KPPU DALAMI KELANGKAAN BBM NON-SUBSIDI

2025-09-09 08:37:10 | category : BIS | company id : EKOM

25130929 IQPlus, (9/9) - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) turut mendalami permasalahan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi yang terjadi belakangan sejak akhir Agustus 2025. KPPU tengah melakukan kajian mendalam atas dinamika pasar tersebut sejak awal tahun dan mempertebal intensitas pengawasan pada bulan ini menyusul laporan kekosongan pasokan di sejumlah SPBU swasta. Untuk itu KPPU telah mulai mengundang berbagai pihak terkait, dan segera menyampaikan hasil kajiannya kepada publik dalam waktu dekat. Tindakan ini sejalan dengan prioritas KPPU di sektor energi dalam menjaga agar sektor tersebut tidak diwarnai oleh berbagai praktik monopoli yang merugikan masyarakat. Dari informasi publik yang berkembang, telah terjadi kelangkaan BBM non-subsidi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta sejak akhir bulan Agustus 2025. Diberitakan, sejumlah SPBU swasta seperti Shell dan BP AKR mengalami kelangkaan stok BBM lebih dari satu pekan. Berbagai penyebab sempat diurai, seperti perizinan impor dan tingginya konsumsi akibat peralihan ke BBM non-subsidi menjadi sorotan. Hal ini mengundang perhatian KPPU untuk masuk ke persoalan tersebut, sejalan dengan kajian yang telah dilakukan sejak awal tahun. Kajian tersebut berfokus pada ketersediaan, mekanisme penetapan harga, struktur pasar, serta perilaku pelaku usaha guna memastikan persaingan yang sehat dan pasokan yang andal bagi masyarakat. Sebagai bagian dari kajian atau penelusuran tersebut, KPPU akan terus berkoordinasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pertamina, serta badan-badan usaha swasta yang menyalurkan BBM non-subsidi. Untuk itu KPPU meminta seluruh pihak hadir memenuhi undangan, dan menyerahkan data yang diminta secara lengkap, akurat, dan tepat waktu, agar proses analisis dan penilaian sesuai kewenangan KPPU dalam UU No. 5 Tahun 1999 berbasis fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. "Pada sektor yang terkonsentrasi tinggi, transparansi data adalah kunci. Tanpa data yang utuh lintas pemain, risiko distorsi pasar dan antrean konsumen berkepanjangan akan meningkat. Kami mengajak Kementerian ESDM, Pertamina, dan operator swasta untuk proaktif memenuhi undangan KPPU dan membuka data-data yang dibutuhkan. Ini bukan semata kepatuhan hukum, melainkan komitmen publik untuk menjaga keadilan pasar dan kepastian layanan bagi konsumen," tegas Ketua KPPU, M. Fanshurullah Asa. Melalui kajian tersebut, KPPU selanjutnya akan mengumpulkan berbagai pihak untuk mengklarifikasi persoalan dan melakukan peninjauan teknis atas data Pemerintah, Pertamina, operator swasta. Serta melakukan uji konsistensi data lintas sumber untuk mengidentifikasi hambatan struktural, tata niaga yang tidak efisien, atau indikasi perilaku anti-persaingan. Perkembangan proses kajian pada tahap-tahap berikutnya dan hasilnya akan segera disampaikan KPPU kepada publik sesuai ketentuan berlaku. (end)



Tanggal Category Headline Details
2025-09-09 08:37:10 BIS KPPU DALAMI KELANGKAAN BBM NON-SUBSIDI 25130929 IQPlus, (9/9) - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) turut mendalami permasalahan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi yang t... Readmore
2025-09-09 08:29:49 BIS DOLAR AS MEROSOT KE LEVEL TERENDAH TUJUH MINGGU 25130425 IQPlus, (9/9) - Dolar merosot ke level terendah hampir tujuh minggu pada hari Selasa karena investor bersiap menghadapi revisi data AS yang... Readmore
2025-09-09 08:27:04 BIS KEMENPERIN APRESIASI KOLABORASI INDUSTRI ALKES PRODUKSI VENTILATOR 25130358 IQPlus, (9/9) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus melakukan penguatan industri alat kesehatan (alkes) dalam ne... Readmore
2025-09-09 08:17:41 BIS MULTITREND INDO UMUMKAN EKSPANSI STRATEGIS KE SEKTOR OLAHRAGA 25129380 IQPlus, (9/9) - Multitrend Indo (BABY) mengumumkan ekspansi strategis ke sektor Olahraga. Itu dilakukan di Sektor olahraga yang tengah berk... Readmore
2025-09-09 08:22:03 BIS ANZ AUSTRALIA AKAN PANGKAS 3.500 KARYAWAN DI BAWAH CEO BARU 25130095 IQPlus, (9/9) - ANZ Group Australia, mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan memangkas 3.500 karyawan pada tahun depan dan menanggung... Readmore

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Customer Service
021 – 5093 1888
customerservice@profindo.com