News

BERINVESTASI SEKALIGUS BERKONTRIBUSI PADA KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN

2024-11-22 08:20:48 | category : BIS | company id : EKOM

32629908 IQPlus, (22/11) - Seiring meningkatnya kesadaran global terhadap isu lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Environmental, Social, and Governance (ESG), tren investasi berbasis ESG semakin menarik perhatian investor di Indonesia. Penerapan ESG kini merambah ke berbagai instrumen investasi, termasuk reksa dana di Indonesia, yang memberikan peluang bagi para investor untuk tidak hanya memperoleh keuntungan tetapi juga berdampak positif terhadap keberlanjutan. Direktur Pemasaran PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW), Danica Adhitama, mengatakan investasi berbasis ESG adalah konsep yang mengintegrasikan tiga aspek penting dalam investasi yaitu Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola) untuk menciptakan dampak positif terhadap keberlanjutan, sekaligus memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. "ESG tidak hanya sekedar tren, tetapi juga menjadi standar baru dalam praktik investasi modern. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor keberlanjutan seperti pengelolaan sumber daya alam, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik, investasi berbasis ESG menawarkan manfaat jangka panjang yang lebih luas. Perusahaan yang menjalankan prinsip-prinsip ESG cenderung memiliki risiko lebih rendah, karena mereka lebih siap menghadapi regulasi yang semakin ketat, perubahan iklim, dan perubahan sosial," tambah Danica. Berdasarkan laporan terbaru yang diterbitkan oleh The Business Research Company, pasar keuangan berbasis ESG secara global telah mengalami pertumbuhan pesat. Pada tahun 2023, pasar keuangan ESG mencapai $5.716,79 miliar dan diperkirakan tumbuh menjadi $6.347,59 miliar pada 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 11%. Lebih jauh lagi, pasar ini diprediksi akan mencapai $9.690,94 miliar pada 2028. Sementara di Indonesia, merujuk pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan hingga Juni 2024, total dana kelolaan (Asset Under Management atau AUM) reksa dana berbasis ESG telah mencapai Rp8,21 triliun yang terdiri dari 34 produk yang dikelola oleh 19 manajer investasi (MI). Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan posisi tahun-tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2021, dana kelolaan reksa dana berbasis ESG hanya sekitar Rp2,3 triliun. Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung penerapan ESG dan investasi berkelanjutan dalam dunia investasi di Indonesia, Bahana TCW, bergabung ke dalam jaringan The United Nations Principles for Responsible Investment (UN PRI). UN PRI adalah jaringan global pendukung investasi bertanggung jawab di dunia yang digagas oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) guna mendorong pemahaman implikasi investasi dari faktor lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG). "Bagi investor, ada sejumlah alasan mengapa menerapkan ESG dalam portofolio investasi semakin penting. Pertama, dengan berinvestasi pada efek perusahaan yang memiliki skor ESG tinggi cenderung lebih transparan dan memiliki tata kelola yang lebih baik, sehingga lebih siap menghadapi tantangan regulasi dan risiko reputasi. Kedua, perusahaan yang memperhatikan ESG seringkali memiliki model bisnis yang lebih berkelanjutan dan dapat beradaptasi lebih baik terhadap perubahan global, seperti transisi menuju energi terbarukan. Serta yang ketiga, penelitian dari McKinsey menunjukkan bahwa perusahaan yang peduli terhadap nilai-nilai ESG cenderung memberikan nilai tambah lebih baik kepada investor dalam jangka Panjang," ujar Danica. Meski demikian, adopsi skema investasi ini di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utamanya adalah kurangnya pemahaman investor tentang pentingnya ESG dalam jangka panjang. Banyak investor yang masih berfokus pada keuntungan jangka pendek dan belum sepenuhnya menyadari bahwa investasi berbasis ESG dapat menawarkan stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang. Namun, peluang untuk pertumbuhan investasi khususnya pasar reksa dana berbasis ESG di Indonesia tetap besar. Dengan meningkatnya kesadaran global tentang isu-isu keberlanjutan, serta dukungan dari berbagai regulasi baik domestik dan internasional, akan membuat pasar ESG di Indonesia diperkirakan akan terus berkembang. "Tren global penerapan ESG ini juga akan mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia untuk memperkuat penerapan ESG dalam lini bisnisnya sehingga memberikan banyak alternatif investasi berkelanjutan bagi investor dalam negeri," tutup Danica. (end)



Tanggal Category Headline Details
2024-11-22 08:20:48 BIS BERINVESTASI SEKALIGUS BERKONTRIBUSI PADA KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN 32629908 IQPlus, (22/11) - Seiring meningkatnya kesadaran global terhadap isu lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan atau yang lebih dikenal... Readmore
2024-11-22 08:18:01 BIS BEI HENTIKAN SEMENTARA PERDAGANGAN SAHAM KARW 32629775 IQPlus, (22/11) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW). Yulianto Aji Sa... Readmore
2024-11-22 08:10:01 BIS BEI BUKA KEMBALI PERDAGANGAN SAHAM KLIN 32629327 IQPlus, (22/11) - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN). Yulianto Aji Sadono Kepa... Readmore
2024-11-22 08:14:46 BIS PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT idAA- UNTUK OBLIGASI MEDCO ENERGI 32629422 IQPlus, (22/11) - PEFINDO memberikan peringkat idAA- untuk Surat utang yang diterbitkan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebagai be... Readmore
2024-11-22 08:04:49 BIS TRIMEGAH BANGUN PERSADA RAIH PENDAPATAN Rp20,37 TRILIUN HINGGA SEPTEMBER 2024 32628876 IQPlus, (22/11) - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) meraih pendapatan sebesar Rp20,37 triliun hingga periode 30 September 2024 naik dar... Readmore

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900