2025-07-02 10:33:45 | category : BIS | company id : INEW
18237985 IQPlus, (2/7)- Penjualan ritel Australia hampir tidak tumbuh selama empat bulan berturut-turut pada bulan Mei karena kenaikan dalam pembelian pakaian diimbangi oleh penurunan langka dalam penjualan makanan, memperkuat kasus untuk penurunan suku bunga lagi minggu depan. Para investor kini melihat peluang sebesar 97% bahwa Reserve Bank of Australia akan memangkas suku bunga tunai sebesar 3,85% sebesar seperempat poin Selasa depan karena pertumbuhan ekonomi tetap lemah dan risiko inflasi telah memudar. Dolar Australia melemah 0,2% menjadi $0,6569. Penjualan ritel naik 0,2% pada bulan Mei dari April, saat penjualan tersebut stagnan, menurut data dari Biro Statistik Australia (ABS) pada hari Rabu. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 0,4% dan menandai bulan keempat belanja lesu. Penjualan senilai A$37,3 miliar ($24,5 miliar) naik 3,3% dibandingkan tahun sebelumnya, laju tahunan paling lambat sejak November tahun lalu. Data tersebut mengikuti ukuran sentimen konsumen Australia untuk bulan Mei yang menunjukkan jumlah pesimis masih lebih banyak daripada yang optimis. "Rumah tangga perlu diyakinkan lebih lanjut untuk meningkatkan pengeluaran; banyak yang lebih memilih pemotongan suku bunga sebelumnya, daripada membelanjakannya melalui perekonomian," kata Harry Murphy Cruise, kepala penelitian ekonomi dan perdagangan global untuk Oxford Economics Australia. "Data hari ini merupakan titik awal lain untuk memangkas suku bunga saat RBA bertemu minggu depan." Penjualan eceran makanan turun 0,4%, penurunan bulanan pertama tahun ini, sementara belanja di kafe dan restoran tetap stagnan. Belanja untuk pakaian tumbuh 2,9% dan belanja di department store naik 2,6%, meskipun angka-angka tersebut mengikuti penurunan besar bulan sebelumnya. RBA telah memangkas suku bunga dua kali sejak Februari karena meredanya inflasi di dalam negeri memberikan ruang untuk melawan meningkatnya risiko perdagangan global. Namun, ekonomi hampir tidak tumbuh pada kuartal pertama karena konsumen tetap berhemat dan belanja pemerintah terhenti.(end/Reuters)
| Tanggal | Category | Headline | Details |
|---|---|---|---|
| 2025-07-02 10:33:45 | BIS | PENJUALAN RITEL AUSTRALIA NAIK TIPIS DI BULAN MEI | 18237985 IQPlus, (2/7)- Penjualan ritel Australia hampir tidak tumbuh selama empat bulan berturut-turut pada bulan Mei karena kenaikan dalam pembeli... Readmore |
| 2025-07-02 10:37:15 | BIS | ELIT AKAN BAGIKAN DIVIDEN PADA 1 AGUSTUS 2025 | 18238026 IQPlus, (2/7) - PT Data Sinergitama Jaya Tbk. (ELIT) akan membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2024. Astrid Erawan Corporate... Readmore |
| 2025-07-02 10:40:29 | BIS | BPJPH: INDUSTRI HALAL SEKTOR PENTING PENGGERAK EKONOMI NASIONAL | 18238393 IQPlus, (2/7) - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan mengatakan industri halal menjadi salah satu sek... Readmore |
| 2025-07-02 10:44:55 | BIS | INDAH KIAT LUNASI DUA OBLIGASI JATUH TEMPO | 18238667 IQPlus, (2/7) - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) melakukan pelunasan dua obligasinya yang jatuh tempo. Menurut keterangan perseroan o... Readmore |
| 2025-07-02 10:49:34 | BIS | PANCARAN SAMUDERA TRANSPORT TAWARKAN HARGA IPO Rp900 PER LEMBAR | 18238948 IQPlus, (2/7) - PT Pancaran Samudera Transpport (PSAT) perusahaan yang bergerak di bidang angkutan laut dalam negeri untuk barang menawarka... Readmore |