Pada perdagangan Kamis 24 September 2025, IHSG ditutup pada level 8.126,56 menguat +0,02%. Transaksi IHSG sebesar Rp38,34 T serta asing mencatatkan net sell sebesar Rp525 Miliar di All Market. Pasar saham bergerak stagnan disebabkan minimnya sentimen dari pasar. Indeks LQ45 sebagai referensi pergerakan saham bluechip tertahan oleh resisten horizontal tetapi bertahan diatas MA 200. IHSG ditopang oleh pergerakan saham grup Prajogo Pangestu dan grup MNC. EMAS menjadi saham dengan transaksi tertinggi mencapai Rp2,8 Triliun Pada perdagangan Kamis 25 September 2025, IHSG diprediksi bergerak pada rentang 8.080 – 8.250. Saham – saham yang dapat diperhatikan seperti JSMR, LPKR, dan PNBS.