Selamat pagi,
Wall Street berakhir bervariatif pada perdagangan Selasa waktu setempat ditekan penurunan saham teknologi yang dipimpin pelemahan saham Apple menjelang dirilisnya laporan kinerja di kuartal IV. Adapun, di awal bulan ini, Apple memberikan petunjuk bahwa akan terjadi penurunan permintaan dari China imbas dari adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Selain itu, investor juga tengah fokus kepada keputusan suku bunga Bank Sentral AS atau the the Fed. Diperkirakan the Fed tidak akan mengubah suku bunga pada pertemuan pekan ini. Dow Jones +0.21%, S&P500 -0.15%, Nasdaq -0.81%.
Bursa Eropa kompak ditutup menguat meskIpun kekhawatiran perlambatan ekonomi masih membayangi. Sementara itu, investor juga masih berfokus pada perkembangan perundingan dagang AS dan China, rilis laporan keuangan, dan hasil pemungutan suara Brexit. Adapun, sektor utilitas, dan barang rumah tangga memimpin kenaikan di bursa Eropa. FTSE 100 +1.29%, DAX +0.08%, CAC40 +0.81%, dan Stoxx 600 +0.80%.
Harga minyak mentah naik lebih dari dua persen terjadi setelah Amerika Serikat (AS) memberlakukan sanksi kepada perusahaan minyak milik negara Venezuela PDVSA sehingga menekan produksi negara tersebut. Selain memberikan sanksi kepada perusahaan minyak milik negara, AS juga berusaha untuk menekan agar Presiden Venezuela Nicolas Maduro mundur. Adapun, Petromatrix memperkirakan bahwa ekspor Venezuela akan turun sekitar 500.000 barel per hari dalam kondisi saat ini.
IHSG pada perdagangan kemarin bergerak mixed dan ditutup melemah dipimpin melemahnya sektor perdagangan dan property. Meskipun demikian, indeks empat menguat ditopang oleh aksi beli asing atau net buy sebesar Rp 607 miliar dengan saham NAGA dan BBRI menjadi net top buyer, sedangkan saham BMRI dan TOWR menjadi net top buyer. Diperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini akan mengalami technical rebound dengan range pergerakkan 6420-6480. Saham yang diperhatikan adalah TLKM (SoS), ANTM (SoS), BMRI (buy), WSKT (buy), INAF (SoS), dan JSMR (buy)
DISCLAIMER ON
