Pada perdagangan Jumat 12 Desember 2025, IHSG ditutup pada level 8.660,49 menguat +0,46%. Transaksi IHSG sebesar Rp29,98 T serta investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp569 Miliar di Pasar Reguler. Pasar saham dibuka volatil kemudian menguat hingga penutupan. Penguatan didorong oleh euforia pasar terhadap emiten berbasis emas dengan market cap besar seperti AMMN, BRMS, ANTM, hingga ARCI. Penguatan harga emas melewati $4300/oz menjadi sentimen positif bahwa komoditas emas tetap menjadi primadona ditengah ketidakpastian ekonomi global. Di akhir tahun ini, diprediksi jika emiten pertambangan mineral akan menjadi pilihan utama investor melihat dari potensi kebutuhan proyek EBT, hingga penambahan bobot indeks asing. Pada perdagangan Senin 15 Desember 2025, IHSG diprediksi bergerak pada rentang 8.480 – 8.670. Saham – saham yang dapat diperhatikan seperti MAPA, BNGA, dan PNLF.
