News

CORE: ENAM TANTANGAN EKONOMI YANG PERLU DIANTISIPASI INDONESIA

2024-07-24 07:45:44 | category : BIS | company id : EKOM

20527849 IQPlus, (24/7) - Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia mengatakan ada enam tantangan atau risiko ekonomi baik di tingkat global maupun domestik yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan perlu diantisipasi menjelang pemerintahan baru Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Ada enam risiko eko di tataran global dan juga berpengaruh terhadap perdagangan luar negeri di Indonesia dan konsumsi domestik," kata Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal dalam CORE Midyear Economic Review 2024 Mitigasi Risiko Ekonomi Jelang Pemerintahan Baru di Jakarta, Selasa. Faisal menuturkan enam tantangan ekonomi tersebut adalah pelemahan permintaan dan oversupply di China, penurunan kinerja ekonomi Amerika Serikat (AS), penguatan harga energi dan ancaman inflasi, pertumbuhan ekspor yang sangat lambat, lonjakan impor dan pelebaran defisit dengan China, serta pelemahan konsumsi domestik. China dan Amerika Serikat merupakan mitra dagang utama Indonesia, sehingga pelemahan permintaan domestik di China dan penurunan kinerja ekonomi AS akan berdampak pada kinerja ekspor Indonesia. Di samping itu, oversupply atau kelebihan produksi yang terjadi di China dapat berdampak pada meningkatnya impor dari China ke Indonesia. Ketika kinerja ekspor menurun sementara impor meningkat akan menyebabkan surplus perdagangan menyempit. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2024 tercatat sebesar 2,39 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Mei 2024 sebesar 2,92 miliar dolar AS. Di sisi lain, meski harga komoditas terutama komoditas andalan ekspor Indonesia sudah mulai mengalami peningkatan atau rebound, pertumbuhan ekspor Indonesia masih lambat. Faisal mengatakan salah satu penyebab ekspor Indonesia melambat adalah ketergantungan ekspor yang besar terhadap China, namun permintaan domestik di China melemah sehingga berdampak pada kinerja ekspor Indonesia ke China. Sementara, impor dari China ke Indonesia kembali meningkat sejak awal 2024, terutama pada tekstil dan produk tekstil. Selain itu, setelah masa pemilihan umum (Pemilu) dan Lebaran, konsumsi domestik khususnya konsumsi rumah tangga mengalami penurunan. Pemerintah perlu mengantisipasi risiko melemahnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024. (end/ant)



Tanggal Category Headline Details
2024-07-24 07:45:44 BIS CORE: ENAM TANTANGAN EKONOMI YANG PERLU DIANTISIPASI INDONESIA 20527849 IQPlus, (24/7) - Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia mengatakan ada enam tantangan atau risiko ekonomi baik di tingkat global ma... Readmore
2024-07-24 07:48:40 BIS MASRIZAL SYARIEF TAMBAH KEPEMILIKAN SAHAM PEHA 20527949 IQPlus, (24/7) - Masrizal A. Syarief Selaku Komisaris PT Phapros Tbk (PEHA) telah menambah porsi kepemilikan sahamnya pada tanggal 22 Juli... Readmore
2024-07-24 07:51:26 BIS PELINDO PETIKEMAS CATAT ARUS PETI KEMAS HINGGA JULI TUMBUH 6% 20528176 IQPlus, (24/7) - PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat arus peti kemas pada Semester I-2024 sebanyak 5,84 juta teus atau tumbuh 6 p... Readmore
2024-07-24 07:54:31 BIS OJK CABUT IZIN USAHA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT LUBUK RAYA MANDIRI 20528311 IQPlus, (24/7) - Berdasarkan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-56/D.03/2024 tanggal 23 Juli 2024 tentang... Readmore
2024-07-24 07:34:11 BIS PEMERINTAH SERAP DANA Rp22 TRILIUN DARI LELANG SUN 20527194 IQPlus, (24/7) - Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara pada tanggal 23 Juli 2024 untuk seri SPN03241023 (new issuance), SPN1225... Readmore

Start learning, Fast Earning

Easy guide to Start

Download ProClick

Care Center
021 – 8378 0888
Dealing Room
021 – 8378 0900