Bursa Saham Amerika ditutup bervariasi pada Senin (13/01).
DJIA +0.86%, Nasdaq -0.36%, S&P500 +0.16%
Bursa Saham Eropa ditutup melemah pada Senin (13/01).
FTSE 100 -0.29%, Dax -0.38%, CAC40 -0.30%
Bursa Saham Asia-Pasifik bergerak melemah pada Senin (13/01).
Nikkei +0%, HSI -1.00%, Shanghai -0.25%
Harga emas melemah ke level $2715.80 pada Senin (13/01), Harga minyak Brent menguat di level $80.98 pada Senin (13/01).
Gold -1.37%, Brent Oil +1.38%
Pada perdagangan Senin 13 Januari 2025, IHSG ditutup pada level 7016.88 melemah -1.02%.
IHSG ditutup melemah di awal pekan akibat kenaikan dollar Amerika serikat setelah rilis data pengangguran Amerika Serikat (AS), yang diproyeksikan tetap di 4,2%, turun menjadi 4,1% bulan itu. Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun melonjak ke level tertinggi sejak akhir 2023 setelah laporan tersebut dirilis.
Data menunjukkan bahwa lapangan kerja AS bertambah sebanyak 256.000 pada Desember 2024, lebih tinggi dari ekspektasi para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones, yaitu 155.000.
Data ini dapat memudarkan harapan investor untuk pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.
Di lain sisi, pasar juga menanti rilis data inflasi AS Januari 2025 yang akan dirilis besok.Berdasarkan konsensusTrading EconomicsPPI AS pada Desember 2024 akan mencapai 3,2% yoy, mendingin dibandingkan bulan sebelumnya yakni 3,4%.
Indeks Harga Saham Gabungan
Transaksi IHSG sebesar 11.867 T serta asing mencatatkan net sell sebesar 383.46 M di All Market. Secara sektoral, sektor energi dan bahan baku menjadi pendorong IHSG. Pada perdagangan Selasa 14 Januari IHSG diprediksi melemahi yang bergerak pada rentang 6934 – 7040. Saham – saham yang dapat diperhatikan seperti LSIP, TINS, HRTA.
Disclaimer On